Tarian soya-soya adalah tarian yang menggambarkan bentuk perlawanan terhadap penjajah di bumi Moloku Kieraha
Saat ini tarian soya-soya ditarikan untuk penyambutan tamu dan acara lainnya.
KHAIRUN
Di tengah derap dan gemuruhnya pembangunan
Jika jou kolano hadir di Gam Lamo
Cako tifa tolo saragi sengofa se dano
Dola bololo se dalil moro dijadikan motto
Di semua garis batas tuan datang
Satu hentakkan bumi terguncang
Satu teriakkan Moloku bergetar
Di ladang jagung petani datang dengan cangkul
Hingga binggar penduduk kota berhenti seketika
Jadilah barisan Soya-soya
Yang melambangkan api keabadian
Ke Barat menuju Afo
Ke selatan menuju Santo Pedro
Berbalik arah ke benteng Toloko
Sowohi biling ini malam rapat raksasa
Di atas mimbar dia berkata “Bumi Ternate Luka Darah”
Seorang pemuda maju membantah
Tuan salah, tuan buta, tuan tancap kata tak peduli siapa
Entah penguasa, pengangkat adat, mahasiswa serta pelajar
Engkau bilang...
Cengke Afo tanpa padafo
Santo Pedro berdinding kendor
Benteng Toloko semakin bongko
Awas ...
Jangan sampai kapita-kapita marah
Datuk moyangmu sendiri amat murka
Melihat sejarah terlantar di bumi pusaka
Khairun...
Kepergian tak dapat kami kalungkan satya lencana
Hanya pukulan-pukulan gendang gamalama, kami dapat berkata
Khairun yomatopo pertanda parigi
No oho doka soho
No oke doka kaso
Khairun ino no pane na oti juanga
La no kololi na nusantara
No bicara toma gamalama
Karya : Maswin Abdul Hamid
suba se salam...suba jou lupa afa kie se gam.....
BalasHapusLuarbiasa puisinya,,
BalasHapus